Rabu, 27 Januari 2021
Merasa Pintar Bodoh Saja tak Punya
Minggu, 27 Desember 2020
A life-long diet
Helloo..I'm back. Bersalah banget sudah lama gak nulis. Sekalinya buka akun blog, jadi ingat lagi memori yang dulu-dulu. Senang rasanya, semoga setelah ini semakin konsistem nulisnya.Nah ini adalah hadiah akhir tahun, yaitu waktu yang luang. Sangat sangat luang jadi bisa berkontemplasi memikirkan kembali apa tujuan hidup tsahh...
Jadi tahun 2020 ini sangat spesial bagi penduduk bumi. Allah memberikan 'hadiah' bernama virus korona yang membuat semua manusia lebih humble. Lebih banyak stay di rumah, lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, dan gak melulu sibuk diluaran. Pandemi ini benar-benar mengubah bagaimana kita hidup. Kemarin gak sengaja lewat depan ICE BSD dan merasakan betapa lengangya tempat yang biasa penuh event sepanjang tahun. Berarti selama ini kita sibuk banget ya hidup diluaran sampai rumah mungkin cuma jadi tempat tidur aja. Selebihnya ya di mall, kafe, kantor, toko buku, you name it.
Dann..setelah ada vaksin pun ternyata virusnya sudah berevolusi jadi lebih canggih lho. Mungkin Allah berkehendak agar keberadaan virus ini akan mengubah hidup kita SELAMA-LAMANYA. Manusia selama ini sudah sombong banget, lupa diri, lupa lingkungan, economy first jadilah virus ini ada agar kita selalu ini bahwa kita ada sebutir debu bagi Sang Maha Pencipta. Insignificant. Gak penting. Sama virus yang gak keliatan pun sudah takut setengah mati.
Anyway, awal keberadaan virus ini mengawali masa lock down di rumah yang cukup panjang. Berbekal ilmu ngawur saya berasumsi bahwa untuk menjaga stamina tubuh kita harus banyak makan gak boleh laper. Hasilnya kulkas tidak pernah kehabisan stok cemilan. Risoles, dimsum, kue-kue, somay, ada juga sih buah-buah tapi porsinya gak sebanyak cemilan yang asin gurih itu.
Tak terasa 3 bulan sudah berlalu. Hasil nyata dari lockdwon itu adalah badan saya yang makin mekar. Awalnya pengen denial aja, tapi timbangan tidak bisa deny jarum yang sudah di angka 70an. OMG, I really need to do something, but what? Diet? Ahh laperrr. Tapi kita coba dulu aja yuk.
Awalnya saya ikut cardio tanpa ada target apa-apa. Olahraga biasa aja tiap weekend. Tapi pola makan tetep gak mau berubah. Sampai kami kedatangan member baru yang sudha berhasil 'kurusan' dan turun 5 kg. Wow, can I do it? Mbaknya share kalau dia dan suami sedang diet defisit kalori. Kami kepo dong apa sih itu. Ya intinya mengonsumsi kalori dibawah kebutuhan per hari agar kelebihan kalori lainnya bisa dibakar.
Saya mulai dengan download aplikasi Fat Secret dan mencatat apa saja yang saya makan. Terus pernah juga langganan beberapa katering diet. Seterusnya dikira-kira aja sendiri. Alhamdulillah dengan izin Allah yeayy saya dapat hadiah turun 9 kg setelah 3 bulan. Bukan prestasi yang wow banget kalau dibandingkan sama Tya Arestya ya yang turunnya sampai 23 kg. Tapi berat badan ini dan pola hidup yang baru mengubah hidup saya.Sekarang di angka 60 kg. Masih belum ideal tetapi jauh lebih enteng.
Benar memang untuk love yourself love your body. Tetapi bentuk cinta kita kepada tubuh kita ini adalah dengan memasukkan yang baik-baik aja untuk tubuh kita. Kebebasan harus disertai juga rasa tanggung jawab. Jaman now ini makanan kekinian yang full gula, lemak, bertabur keju dan cokelat mudah ditemukan dimana aja. Tantangannya jaman now justru bagaimana kita bisa mengendalikan pola makan kita ini.
Bukan berarti saya jadi gak makan gorengan atau minum manis ya. Cukup dikontrol aja jumlahnya. Kan ini bukan diet mingguan atau bulanan, emang kuota internet. Diet adalah way of life, seumur hidup. Memilih makanan dan selektif pada apa yang baik untuk tubuh. Jalan kaki 30menit sehari. Tidur cukup. Udah itu aja. Tubuhmu sempurna, maka dia akan dengan sendirinya menjadi lebih baik.
Senin, 04 Desember 2017
Fahima's Miracle Feet
Saya tidak bisa menggambarkan bagaimana rasanya harus meninggalkan fahima kecil yang baru berusia 3 bulan di rumah orang tua saya. Namun, itu adalah pilihan terbaik yang kami miliki saat itu mengingat fahima harus terus kontrol bolak-balik blora-solo dari seminggu sekali, dua minggu sekali, sebulan sekali. Anak sekecil itu harus beraktifitas dengan gips di kakinya, di lanjutkan dengan sepatu dennis brownnya selama 23 jam di awal hidupnya sungguh bukan hal yang mudah untuk kami. Ditambah posisi kami berjauhan dan perjuangan untuk meng-ASI-hi fahima jarak jauh juga harus berlanjut. Saya begitu keras kepala tentang ASI saat itu, apapun akan saya lakukan karena saya pikir hanya itulah yang bisa saya berikan untuk putri kecil kami. Bolak-balik seminggu sekali, sampai menitipkan asi di pengiriman kereta api dengan rasa was-was. Alhamdulillah semua telah terlewati. Saya sendiri takjub bagaimana akhirnya kami bisa melalui fase ini.
Sekarang kami telah bersama. Alhamdulillah, Allah juga menitipkan seorang pengasuh yang amanah untuk kami. Pengobatan fahima masih berjalan, sekarang kontrol setiap 3 bulan sekali. Kemajuan yang paling terasa adalah saat dia akhirnya mulai berjalan saat usia 15 bulan. Sungguh Allah tidak pernah meninggalkan kami. Diantara cobaan-Nya, fahima bisa berjalan tumbuh kembang normal seperti anak-anak lainnya. Kisah Adam mengingatkan saya kembali bahwa anak-anak istimewa dititipkan untuk orang tua yang istimewa juga. Pasti ada kemudahan bila kita dengan sepenuh hati menjaga amanahnya. Bagi Bapak/Ibu yang putra-putrinya mengalami CTEV juga, sependek pengetahuan kami berobat ke RSO Solo kepada dr. Anung adalah pilihan terbaik. Banyak pasien yang sudah mencoba penyembuhan ke dokter lain tetapi hasilnya tidak memuaskan dan menyebabkan anak harus mengulang proses penyembuhannya. Semoga bisa menjadi info yang bermanfaat ^^
Minggu, 07 Agustus 2016
Untold story rearing a newborn
Berawal dari asi yang tak kunjung keluar dan ketetapan hati untuk gak ngasih sufor karena katanya kan bayi tahan sampai 3 hari. Hasilnya si princess jado demam dan masuk UGD. Duh rasanya hati diiris iris waktu liat tangan kecilnya dipasang jarum infus. Tangisannya itu menyayat hati duh gusti jangan dia yang sakit kalau bisa aku saja. Rontok sudahlah semua teorinya yang gak boleh minum sufor gak boleh pake dot akhirnya kita semua menghalalkan segala cara yang penting dia bisa minum asi yang waktu itu masih irit2 banget keluarnya. Lima hari berlalu walaupun aku selalu berusaha tenang tapi kadang ibuku yang malah jadi lebay karena omong2 nakes di rumah sakit soal kondisi hima di UGD dulu. Ahh sutralah aku gak mau tau yang penting anaknua sehat terutama juga kondisi mental dan fisikku sehat. Dan akhirnya si princess boleh dibawa ke rumah.
Ceritanya berlanjut ke malam2 begadang karena si princess boboknya siang jadi malem2 di melek. Wajar sih mimik pipis eek ganti2an tapi cukup bikin aku kurang tidur padahal udah di back up ibu. Tibalah suatu pagi waktu merah asi kok susunya encer ya. Mbak rini, asistem di rumah, dengan rural wisdomnya bilang kalau di desa itu susu yang encer gak enak dan bisa jadi karena ibunya masuk angin. Jadi asinya juga gak enak dan bayinya juga gak nyaman. Eh bener lho hasil kerokannya merah2 dan setelah istirahat dan merasa enakan asiya balik lagi kayak full creamnya ultra.
Sebenernya si princess agak rewel bukan cuma karena masuk angin aja tapi kok diriku merasa agak depresi atau mungkin lebih kerennya baby blue. Dulu tu mikir gak mungkin banget diriku kena baby blue secara aku orangnya asik banget gini wuek... Tapi beneran deh depresinya tuh lebih karena merasa gak becus sebagai ibu baru. Gak sempurna. Secara hima kayaknya kok lebih nyaman digendong mbahnya. Jadi keberadaanku sebagai ibunya mungkin gak penting2 amat. Sedih banget deh waktu itu memikirkan kemungkinan itu.
Prasangka itu runtuhlah sudah karena aku sama princess masih connect lho walau dia udah gak dalam kandungan. Dan konektornya adalahh jeng..jeng..jeng..ASI. Yup memang si princess gak nenen langsung tapi entahlah kayaknya setiap tetes ASI yang di minum itu ada kayak info2 kondisi psikis dan emosionalku. Mungkin peranku terlihat minimal karena princess lebih banyak digendong mbahnya. Tapi...siapalah yang bisa menggantikan peranku memerah tetes demi tetes asi. Sejak saat itu diriku bertekad mengenyahkan semua pikiran pikiran negatif. Wis ra usah mikir macem2 gak usah ada perasaan gak nyambung sama anaknya sendiri bagaimanapun darah lebih kental dari air. Mikir yang simpel2 aja semisal target perah asi harian udah fokus itu aja.
Dua minggu lagi princess udah selapan istilahnya udah 35 hari sejak lahir. Kenapa 35 hari karena menyesuaikan sama weton lahirnya. Pokoknya buat orang jawa weton tu jadi patokan dari nentuin nama sampai entar kalo mau milih tanggal nikahan. Habis selapan dia boleh deh diajak jalan2 keluar horeee...
Stay positive and happyy gak cuma waktu hamil tapi juga waktu menyusui dan ngurus bayi kayak sekarang. Fightinggg
Senin, 01 Agustus 2016
Lahiran tanpa drama
(P)
Jam menunjukkan pukul 00.30 kok rasanya celana dalam basah kayaknya bukan ompol deh. Cek ke kamar mandi memang basah banget dan ada banyak lendir tapi belum ada bercak darah. Sejak itu mulesnya datang tiap 5 menit sekali. Iya tiap 5 menit lohh..padahal kan teorinya mulesnya agak lamaan dikit ya jedanya. Langsung deh jam 2 an cus ke rumah bu bidan. Waktu diperiksa eng ing eng...belum ada pembukaan. Saya pun memilih tunggu di rumah saja karena lebih nyaman dan takutnya cuma kontraksi palsu. Sampai rumah kontraksinya enggak berhenti juga bahkan makin intens padahal katanya belum ada pembukaan. Sabar sabar... Eh waktu subuh ternyata sudah ada bercak darah. Seneng dehh.. dalam hati mungkin baru pembukaan awal jadi masih agak entar2 ke rumah bu bidan.
(P)
Jam 7an dipaksa makan pagi dan badan udah gak bisa duduk atau baring lagi saking kalau udah kontraksi sakit banget. Alhamdulillah masih bisa masuk tu nasi soto beberapa sendok. Daripada galau jam 7.30 diputuskan ke rumah bu bidan aja deh. Waktu itu emang rasa mulesnya udah intens sih tapi ya masih bisa ditahan sambil jalan2. Nah begitu sampai di rumah bu bidan rasanya mulai sakit. Tapi kata mbak2 bidannya ekspresi aku masih biasa aja jadi mereka juga selow dikira masih lama.
(P)
Rencananya mau sok2an waterbirth hehehe. Enak kali ya bisa rendeman air anget. Tapi kolamnya baru aja disiapin eh rasanya udah mau ngejan. Paniklah diriku ibuku dan mbak bidannya. Takutnya belum saatnya ngejan kan malah bisa nebelin jalan lahir. Setelah diperiksa ternyata sudah bukaan lengkap. Wow amazingg banget kann... Alhamdulillah waktu itu bu bidan Ririn Kartika juga di tempat secara ibu yang satu ini mobile banget jadi kalau gak jodoh ya gak bisa lahiran sama beliau.
(P)
Sebelum ngejan dikasih minum teh manis dulu. Duh udah gak nafsu banget. Kata bu bidan diraba bu ini kepalanya sudah keluar. Oke selanjutnya waktu ngejan untuk badannya lebih dahsyat lagi. rasanya. Dan setelah ngejan 4 atau 5 kali lahirlah putriku yang cantik unyu unyu. Subhanallah waktu dia ditaruh di dadaku rasanya paripurna sebagai wanita hehehe. Mungil banget 2.2 kg padahal hamil tanpa mual dan aku makannya udah kayak apaan aja. Sudah di set sama yang diatas kali ya beratnya segitu.
(P)
Alhamdulillah diriku bisa merasakan pengalaman melahirkan tanpa drama. Lancar tanpa obat2an. Kombinasi doa2 dan rajin yoga plus afirmasi. Maju 2 minggu sih dan bayinya mungil tapi ya sudahlah yg penting sehat semua. Ada malaikatku bapak dan ibu yang mendampingi memeluk waktu rasa sakitnya datang. Tempatnya juga gak berisik tenaga kesehatannya begitu care. Sempurnalah alhamdulillah...Dramanya justru baru mulai setelah ini.
Kamis, 07 Juli 2016
Far from you never been easy
Hari ini kamu berangkat ke kebumen lalu lanjut ke perantauan. Lebay deh...bawaan dedek bayi kali ya. Tapi beneran sedih lho. Dulu setiap kali harus pisah aku selalu kebayang apa yang kita lakukan hari kemarin di jam yang sama. Pagi hari jalan2. Siangnya masih guling2. Sorenya jalan cantik ke cafe. Yang ngenes malam ini kali ya boboknya gak sama kamu. Mewekk...
Dan ini persis kayak jaman SMA dulu. Ternyata rasanya gak berubah ya. Aku kira akan lebih mudah toh sudah menghabiskan setiap hari bersama. Ternyata romantikanya masih ada. Ternyata perasaan cintanya gak sedikit pun berkurang. Sampai ketemu lagi minggu depan....
Selasa, 22 Maret 2016
Cocok-cocokan tempat lahiran
Sayangnya prakteknya belum terlalu sistematis nih, banyakan masih relaksasi aja hahaha. Merasa masih perlu pembimbingan yang lebih intensif dan pelatih yoga yang oke (mengingat takut salah gerakan, secara selama ini cuma nonton di youtube doang), jadilah saya harus mencari-cari tempat yang pas di hati. Lumayan berliku-liku juga jalannya, karena di RS tempat saya periksa yang inisialnya H belakangnya A senam hamil dan kelas prenatal baru dimulai setelah kehamilan memasuki 7 bulan. Dannn..itu juga setelah ditanya sudah pesan kamar atau belum. Duh jadi makin berasa komersilnya RSIA jaman sekarang. Alih-alih bantu ibu biar hamil dan melahirkan normal sehat, yang diutamakan bagaimana si pasien ini bisa mengeluarkan uang sebanyak-banyaknya.
Pencarian dimulai dengan gabung ke komunitas ibu hamil yang saya rasa cocok. Mulai deh ngubek-ngubek facebook lagi (walau agak out of date bagaimanapun fungsi fb sebagai penghubung masih OK lho), cari deh komunitas gentle birth untuk semua (GBUS) atau hypnobirthing indonesia. Saya posting satu pertanyaan untuk tanya dimana ada kelas yoga untuk ibu hamil di Bekasi dann karena ada sistem admin rasanya lamaaa banget postingan saya baru muncul. Alhamdulillah ada jawaban dari anggota komunitas yang ternyata juga senior kuliah, kalau gak dari si mbak baik hati ini mungkin saya gak pernah tau ada tempat yang cucok banget di Bekasi bernama Metta Care. Mungkin belum banyak yang tau ya karena tempatnya sendiri juga nyempil di dekat perumahan Grand Wisata. Ketika menghubungi nomor yang tertera di website responnya positif banget. Dan mereka juga punya layanan lain dari kontrol kehamilan, pijat ibu hamil dan baby, sampai ruang bersalin. Kedengeran kayak marketing ya, weits tunggu dulu karena walaupun sama-sama di Bekasi lokasinya lumiyin booo.
Kelas yoga katanya dimulai jam 08.30 which is saya dan si munyu harus berangkat pagi-pagi spare setidaknya 2 jam karena kita belum tau betul lokasinya. Alhamdulillah setelah perjuangan dengan naik motor dan jalanan lumayan macet pula ditemukanlah si Meta Care ini.Tempatnya ada di dalam perumahan, sekali nanya satpam pasti ketemu kok jadi gak susah-susah banget nyarinya. Jadi kebanyakan yang praktek disini adalah perawat khusus maternity. Setau saya bedanya dengan bidan ya karena mereka ini pendidikannya perawat kemudian ambil pendidikan lanjutan tentang maternity sampai magister serta ditambah pelatihan-pelatihan lainnya.
Kesan pertama ngobrol sama pemiliknya, ibu Dedes, tempat ini homyy bangettt...Tim nya juga baikkkk banget, ngasih penjelasan detail dan gak buru-buru. Rasanya langsung melek banget deh habis dikasih tau ini itu, terutama tentang penjelasan perubahan fisiologis ibu hamil yang mengakibatkan perubahan fisik dan muncul beberapa 'penyakit' seperti pusing, keputihan, anyang-anyangan, dkk. Lanjut deh dengan kelas yoga....