Selasa, 22 Maret 2016

Cocok-cocokan tempat lahiran

Alhamdulillah sudah masuk 22 minggu sekarang. Besarnya perut semakin terasa, gerakan si dedek juga mulai berasa, tapi kok sensasi tendagannya belum terasa ya. Mungkin sayanya yang belum ngeh gimana rasanya sensasi itu atau perutnya ketebelan ya. Di minggu-minggu ini yang paling sering ditanyain orang adalah cewek apa cowok nih. Huhuhu entahlah tiap kali USG si dedek keliatan anteng aja, malu kali ya nunjukin sama kita. Gak pa pa, apapun itu anak bunda yang pinter dan soleh yang sedari awal begitu pengertian gak bikin bunda mual muntah, cewek atau cowok semuanya sukaaa. Nah setelah kemarin ceritanya ikutan kelas hypnobirth sekarang waktunya dipraktekin dong.

Sayangnya prakteknya belum terlalu sistematis nih, banyakan masih relaksasi aja hahaha. Merasa masih perlu pembimbingan yang lebih intensif dan pelatih yoga yang oke (mengingat takut salah gerakan, secara selama ini cuma nonton di youtube doang), jadilah saya harus mencari-cari tempat yang pas di hati. Lumayan berliku-liku juga jalannya, karena di RS tempat saya periksa yang inisialnya H belakangnya A senam hamil dan kelas prenatal baru dimulai setelah kehamilan memasuki 7 bulan. Dannn..itu juga setelah ditanya sudah pesan kamar atau belum. Duh jadi makin berasa komersilnya RSIA jaman sekarang. Alih-alih bantu ibu biar hamil dan melahirkan normal sehat, yang diutamakan bagaimana si pasien ini bisa mengeluarkan uang sebanyak-banyaknya.

Pencarian dimulai dengan gabung ke komunitas ibu hamil yang saya rasa cocok. Mulai deh ngubek-ngubek facebook lagi (walau agak out of date bagaimanapun fungsi fb sebagai penghubung masih OK lho), cari deh komunitas gentle birth untuk semua (GBUS) atau hypnobirthing indonesia. Saya posting satu pertanyaan untuk tanya dimana ada kelas yoga untuk ibu hamil di Bekasi dann karena ada sistem admin rasanya lamaaa banget postingan saya baru muncul. Alhamdulillah ada jawaban dari anggota komunitas yang ternyata juga senior kuliah, kalau gak dari si mbak baik hati ini mungkin saya gak pernah tau ada tempat yang cucok banget di Bekasi bernama Metta Care. Mungkin belum banyak yang tau ya karena tempatnya sendiri juga nyempil di dekat perumahan Grand Wisata. Ketika menghubungi nomor yang tertera di website responnya positif banget. Dan mereka juga punya layanan lain dari kontrol kehamilan, pijat ibu hamil dan baby, sampai ruang bersalin. Kedengeran kayak marketing ya, weits tunggu dulu karena walaupun sama-sama di Bekasi lokasinya lumiyin booo.

Kelas yoga katanya dimulai jam 08.30 which is saya dan si munyu harus berangkat pagi-pagi spare setidaknya 2 jam karena kita belum tau betul lokasinya. Alhamdulillah setelah perjuangan dengan naik motor dan jalanan lumayan macet pula ditemukanlah si Meta Care ini.Tempatnya ada di dalam perumahan, sekali nanya satpam pasti ketemu kok jadi gak susah-susah banget nyarinya. Jadi kebanyakan yang praktek disini adalah perawat khusus maternity. Setau saya bedanya dengan bidan ya karena mereka ini pendidikannya perawat kemudian ambil pendidikan lanjutan tentang maternity sampai magister serta ditambah pelatihan-pelatihan lainnya.

Kesan pertama ngobrol sama pemiliknya, ibu Dedes, tempat ini homyy bangettt...Tim nya juga baikkkk banget, ngasih penjelasan detail dan gak buru-buru. Rasanya langsung melek banget deh habis dikasih tau ini itu, terutama tentang penjelasan perubahan fisiologis ibu hamil yang mengakibatkan perubahan fisik dan muncul beberapa 'penyakit' seperti pusing, keputihan, anyang-anyangan, dkk. Lanjut deh dengan kelas yoga....

Jumat, 11 Maret 2016

Optimalisasi posisi janin : Karena posisi menentukan prestasi

Saya dulu terlahir sunsang, katanya anak yang lahir sunsang jadinya pinter wkwkwk. Dahsyatnya yang lahir adalah pantat duluan. Kebayang kan perjuangan ibu saya untuk melahirkan dengan normal. Kata ibu dulu, beliau belum terlalu ngeh tentang pentingnya posisi bayi maklum anak pertama. Jadilah posisi kepala saya belum ada di bawah menjelang saat-saat kelahiran. Kelas hypnoborthing kemarin benar-benar membuka mata saya kalau yang penting bukan hanya semua organ bayinya sempurna tetapi posisi bayinya juga pas. Yang ideal adalah kepala di bawah berada di panggul dengan posisi kepala dan badan menghadap ke belakang untuk memaksimalkan 'sundulan' dedek bayi ketika akan lahir. Posisinya nanti akan semakin turun seiring dengan usia kehamilan. Yang penting juga adalah badan dedek bayi tidak terlilit tali pusar. Tali pusar adalah satu-satunya mainan si dedek selama ada di rahim, namanya juga anak-anak jadi wajar lah ya kalau dia main-main. Nah di kelas yang lalu, saya dan di si munyu diajarin gimana biar posisi bayinya optimal.

Pertama, komunikasikan dengan dedeknya. Baby's job is to rotate, mother's job is to dilate. Jadi si dedek bisa lho muter sendiri asal kita rajin-rajin berkomunikasi. Dedek kepalanya ada di bawah perut bunda ya. Sambil tepuk-tepuk perut bawah bunda. Atau bisa juga pakai sensor cahaya dan bunyi yang ditaruh di perut bagian bawah dekat panggul bunda. Bilangin juga sama dedeknya, dedek tali pusarnya dikembalikan ke tempat semula ya jangan kebelit. Habis dibilangin gitu berasa ada sensasi tendangan di perut atas. Artinya kepala si dedek udah di bawah kali ya.

Kedua, berdayakan diri dengan gerakan three sister. Duh sayangnya gak ada foto. Yang pertama bisa pakai bantuan birthing ball, sejenin bola pilates gitu. Bunda duduk diatasnya lalu mulai goyangkan pinggul memutar, ke samping, dan depan belakang. Ingat yang goyang pinggul ya bund, jangan badannya. Yang kedua lupa namanya apa, kalau ini perlu bantuan suami. Taruh selendang panjang di bagian perut, ayah pegang kedua ujung talinya. Bunda berlutut, lalu ayah agak tarik kedua ujung selendang sampai agak kencang. Lalu gerakkan selendangnya ke depan dan ke belakang perlahan-lahan sampai sekitar 15 menit. Kalau ini baiknya dilakukan setelah tujuh bulan aja ya, dan cukup sebulan 1-2 kali.

Gerakan berikutnya rebozzo shifting. Masih dengan berlutut tangan menyangga. Taruh selendangnya di pantat. Kemudian ayah mengencangkan selendang seperti bentuk permen. Mulai gerakkan ke kanan dan kiri agak cepat. Sensasinya kayak pijat di mall-mall gitu. Nah yang terakhir mirip posisi bersujud tapi posisi ibu ada diatas sofa kemudian kepala perlahan turun kebawah dan tangan menyangga di lantai. Nambah banyak banget kan ya ilmunya. Semoga gak lupa dan rajin dipraktekkan aminnnn....

Sehat-sehat ya dedek sayanggg....

Kamis, 10 Maret 2016

Hypnosys+Birth = An inspiring Hypnobirthing class

Ini bukan hipnotis ala-ala Romi Rafael ya, meskipun prinsip-prinsipnya beberapa ada yang mirip sih. Lalu apa hubungannya hipnotis depan persiapan kelahiran dan menjalani proses kehamilan yang lebih nyaman? Kalau pemahaman saya lebih ke sugesti sih ya. Ibu hamil bawaannya baper ya. Apa-apa dipikirin jadinya malah pusing dan stres sendiri. Padahal insya Allah semua bisa teratasi kalau kita memberdayakan body, mind, and soul kita. Nah ini mind and soul ini yang seringkali terlupakan. Padahal tubuh kita ini tidak berdiri sendiri, melainkan disupport oleh jiwa dan pikiran. Kalau jiwa dan pikiran kita positif, maka efeknya juga akan positif ke badan. Contoh kecilnya kalau kita yakin kita akan sehat-sehat saja, insya Allah badan pun akan ikut sehat, percaya deh.

Sama halnya dengan saat kita hamil di saat setiap organ kita menjadi sangat sensitif dan sebentuk kehidupan sedang berkembang dalam rahim kita, subhnallah ya. Itung-itung liburan juga, saya dan si munyu berangkat ke Bandung buat ikutan kelas. Niat banget kan. Alhamdulillah si munyu support walaupun paginya kita harus ngejar kereta dalam kondisi hujan-hujan naik motor pula. Sampai di kelasnya rasanya semua perjuangan itu terbayar deh karena materinya yang padat berisi, udah kayak sari roti. Ada 6 pasang peserta dan rata-rata yang ikutan diatas 25 minggu kehamilannya karena ada materi optimalisasi posisi janin. Aku kayaknya yang paling kecil karena masih 19 minggu. Ra po po niatnya kan lebih cepat tau lebih baik ya. Pengajarnya salah satu praktisi hypnobirthing indonesia, bidan yang lebih akrab dipanggil Mba Rini.

Ngapain aja sih di kelas? Jadi kelas ini dibagi dalam 2 sesi hari Sabtu dan Minggu masing-masing 3-4 jam lah ya. Menurut aku lebih efektif begini, karena baru 3 jam aja si munyu udah nguap2 mulu bu. Gimana kalau sesinya panjang, bisa tertidurlah dia di dalem kelas. Hari pertama kita belajar dan praktek tentang hypnobirth. Ini seingat aku saja ya tidak urut. Yang utama adalah komunikasi dengan janin. Tangan kanan ditaruh di dada, tangan kiri ditaruh di perut, lalu ambil napas dalam hembuskan perlahan, tutup matanya. Mulai bicara dengan si dedek bayi di perut. Bukan cuma bundanya lho, tapi ayahnya juga. Lucu deh deh si munyu ngobrol sama dedeknya. Kalau dedeknya sudah besar katanya dia akan bisa memberikan respon lewat tendangan. Kita bahkan bisa nanya lho jenis kelamin dedeknya, kapan dedeknya mau lahir, sampai nitip pesan hati2 kalau main tali pusarnanti dikembalikan lagi ke tempatnya.

Yang kedua kita juga diajarkan membuang sampah-sampah dari diri kita, duh lupa istilahnya apa. Agak absurd tapi it works. Pejamkan mata, ambil napas, lalu gosok kedua tangan sampai terasa hangat, dekatkan dan jauhkan kemudian ikuti saja kemana tangan kita mau bergerak. Jadi gerakan tangan tiap orang beda-beda. Ibarat rumah ini kita sedang membersihkan isinya dari bentuk trauma masa lalu yang bahkan tidak kita sadari.

Berikutnya kita diajari untuk menciptakan afirmasi positif. Intinya untuk membentuk persepsi positif pada bayi maupun proses kehamilan kita. Jadi afirmasi positif itu tidak mengandung kata negatif dan kata 'akan'. Misalnya 'Saya melahirkan bayi yang sehat dengan mudah, lancar, dan damai'. Nah ini nanti dipasang di dekat kasur agar mudah terlihat setiap saat.

Materi favorit aku adalah saat para ayah berusaha membuat rileks bundanya dengan teks yang sudah disiapkan. Intinya si ayah akan mengulang-ulang kata rileks dan damai. beneran ini bisa bikin bunda bobok lho. Ditambah lagi endorphin massage nya huuhuuu bikin rileks banget. Dengan catatan ini dilakukan oleh pasangan ya. Power of love banget deh. Bersambung yaa ke optimalisasi posisi janin................