Minggu, 21 Februari 2016
My new milestone : Mother to be....
Alhamdulillah...Maha besar dan sempurna Allah yang telah mendengar doa dan permohonan ampun saya sampai akhirnya ada dua garis terlihat di testpack.
Setelah satu tahun lebih menikah, awalnya saya memang menunda kehamilan dengan harapan akan lebih mapan dan nyaman setelah ke tempat tinggal dan tempat kerja yang baru. Saya awalnya berpikir mengandung akan semudah membalikkan telapak tangan, toh semuanya sudah otomatis diatur yang diatas.
Tiga bulan berlalu sejak kami pertama kali berupaya mendapatkan momongan dan belum tampak hasil. Saya mulai cemas dan mencoba beberapa produk herbal, tapi hasilnya juga nihil. Sempat agak putus asa padahal baru mencoba tiga bulan hahaha.
Yang membuat saya tambah cemas termasuk juga pertanyaan dari orang tua. Sampai ibu saya menyampaikan mungkin saya memiliki kesalahan dan dosa yang belum diampuni jadi baiknya saya sholat taubat, memohon ampun sedalam-dalamnya kepada yang kuasa. Awalnya saya agak terpukul, masak sih ada dosa saya sebesar itu sampai harus sholat taubat. Namanya manusia ya kalau bikin dosa suka gak sadar diri. Saya berusaha instropeksi dan ternyata bener ya..ada banyak sekali dosa yang telah saya perbuat. Saya mohon ampun dan setelah itu berpasrah kepada Allah, apapun keputusan-Nya saya yakini itu yang terbaik. Satu surat yang saya baca dalam perjalanan di stasiun (lupa surat apa ayat berapa) kira-kira berbunyi bila Alah tidak mengampuni dosa-dosamu lalu seperti apa jadinya kamu. Langsung saya nangis berderai di stasiun teringat dosa-dosa.
Satu bulan berlalu setelah itu dan tamu bulanan belum juga tiba. Gak mau ngarep.com saya menunggu sampai satu minggu sebelum tespek. Perasaan ini tidak bisa digambarkan dengan kata-kata ketika dua garis itu muncul. Gemetar, senang, terharu, takut kalau hasilnya ternyata tidak akurat. Dan...ketika ke dokterpun belum terlihat kantong kehamilannya jadi bikin makin galau. Beli tespek lagi yang agak mahalan dan alhamdulillah hasilnya masih positif. Galaupun masih berlanjut ketika harus milih dokter obgyn. Kantor si munyu biasanya di priuk, tapi kok rasanya kejauhan. Mau ke dr. Lina di Mitra bekasi ternyata waktu ditelpon aktrinya udah 40 orang. Makin ciut deh. Nyari-nyari dokter obgyn cewek yang praktek weekend, ramah, gak buru-buru, duh rasanya susye banget. Alhamdulillah si munyu dapat referensi namanya dokter Triskawati Indang di Hermina Bekasi. Setelah 3 minggu coba cek hamil disana dan alhamdulillah sudah kelihatan kantung dan denyutnya waaa..senangnya. So far dokternya baik, gak pernah nakut-nakutin, bahkan waktu minta ijin travelling di trimester awal dibolehin.
Berlanjut lagi yaaa nanti ceritanya.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar