Efisien Kerja ala Korea
Setelah beberapa minggu disini saya mengamati betapa efisiennya orang Korea bekerja. Mereka bisa mempekerjakan sedikit orang, namun hasilnya tetap maksimal. OK, boleh dibilang kalau ini diterapkan di Indonesia akan malah merugikan karena nanti akan semakin banyak orang menganggur karena perusahaan hanya akan mempekerjakan sedikit orang. Namun, saya pikir-pikir lagi semakin banyak orang yang diperkerjakan membuat banyak orang punya kesempatan lebih untuk bernmalas-malasan, baik pekerjanya maupun kita.
Saya beri contoh beberapa tentang ini yah :
Misalnya kalau kita berbelanja di department store. Biasanya di belakang kasir ada seorang pekerja lagi yang tugasnya membungkus atau memasukkan barang2 yang kita beli ke kantong plastik. Namun yang terjadi disini adalah customer harus memasukkan barang-barang yang dibelinya SENDIRI. Betapa simpelnya pekerjaan ini, tetapi banyak dari kita yang malas. Betapa jeniusnya ide ini untuk menghemat jumlah pekerja.
Berikutnya kalau kita makan di restoran yang pakai bungkus2 atau piring atau food court lah. Tidak ada pelayan yang akan mengantarkan makanan kita atau membersihkan sisa piring kita. Kita sendiri yang harus mengambil makanan. Dan kita juga yang harus mengembalikan piringnya ke tempat semula. Jadi tidak perlu orang untuk membawa dan bersih-bersih. Sekali lagi pekerjaan simpel, tapi kita seringkali malas melakukannya sendiri.
Contoh ketiga, di amusement park. Saya dan teman2 pergi ke Lotte World. Namanya amusement park pasti penuh orang dan keamanan jadi penting. Karena alasan ini jadi banyak orang yang dipekerjakan. Tetapi untuk wahana2 yang kecil gak tuh. Cuma satu orang yang kerja. Ajusi nya yang bukain pintu, menghitung berapa orang yang masuk. memastikan seatbelt nya kencang, sekaligus mengoperasikan alatnya. Hebat kan. Dan itu bisa dilakukan satu orang loh.
Terakhir ni tentang Ajuma yang bersih2 di asrama international house kami. Ada 7 lantai dan cuma 1 orang yang bersih2 ini semua, bayangkan. Ajuma itu yang ngepel, milah2 sampah, bersihin kaca ketujuh lantai kami. Hebat kan. Dan see itu bisa dilakukan satu orang.
Jadi tersadarkan betapa malasnya kita bahkan untuk melakukan ha-hal kecil sekalipun.
balik ke sini akan semakin rajin sepertinya
BalasHapus