Saya sangat terkejut ketika menemui bahwa bagi (mungkin) sebagian besar orang di kantoran sholat itu nomor dua atau entah nomor berapa, yang pasti bukan nomor satu. When I have meeting with important client in a prestigious mall, I asked for their permission to sholat. I am asked where is the mushola. They said it is in the ground floor. I wish they would say 'yuk sholat bareng!' since they have not sholat yet.
But they just continue talking and let me go with a hundred question ' kenapa pada gak sholat ya?'Although, they are definitely moslem. Oh..God save me!Mungkin teman2 juga mengalami hal serupa. Dan sayangnya saya tidak melakukan apa-apa untuk mengingatkan mereka. Takut, kan mereka lebih tua. Takut dijawab 'Sholat, udah pernah tuh!'. Apalagi kalau memaksakan diri pulang di 'golden time' macet. Alhasil waktu maghrib terlewatkan. Dan anehnya tidak ada yang merasa resah atau bersalah.
Dunia kerja adalah dunia yang berat, banyak tekanan. Dan bukankah segarnya air wudhu dan sholat akan sedikit meringankan kita dari segala beban itu. Dunia kerja dan blazer adalah sesuatu yang begitu menyilaukan bagi kita mahasiswa. Namun, janganlah sampai itu membuat kita lupa pada kewajiban utam, sholat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar