Saat hijrah dari Makah ke Madinah, Rasulullah ditemani oleh Abu Bakar. Mengapa Abu Bakar yang dipilih? Mengapa bukan Umar bin Khattab yang perkasa? Mengingat hijrahnya Rasul adalah perjalanan yang amat sangat berat dan mengancam nyawa. Ternyata ada hikmah dibalik Abu Bakar yang menjadi teman perjalanan hijrah Rasul. Secara postur Abu Bakar adalah sahabat nabi yang berperawakan kecil, tidak segagah Umar ataupun sahabat yang lainnya, tetapi beliaulah yang paling dicintai Rasul tentu saja karena keimanannya.
Allah menakdirkan Abu Bakar menemani Rasul dalam hijrahnya agar dalam perjalanannya Rasul hanya bergantung semata kepada Allah, bukan kepada manusia. Mind blowing! Itu yang disampaikan Muthowif kami dalam perjalanan dari Makah ke Madinah. Bila yang menjadi teman perjalanan adalah Umar, Rasul mungkin lebih merasa tenang karena ada pengharapan kepada Umar yang ketika beliau lewat setan pun takut. Namun, Allah merancang hanya kepada-Nya lah Rasul boleh berharap. Ketika mereka berdua hampir ketauan saat bersembunyi di gua Tsur, beliau mengatakan, "Jangan takut sahabatku, sesungguhnya Allah bersama kita."
Hal itulah yang sekiranya juga saat ini terjadi kepada saudara-saudara kita di Palestina. Semua negara yang berlabel negara maju kebanyakan "Abstain" saat pengambilan suara di PBB. Hal membagongkan mengingat beberapa darinya adalah negara dengan label "si paling cinta damai". Ternyata cinta damainya hanya dalam konteks tertentu saja.
Disinilah rakyat Palestina menjadi teladan bahwa pertolongan tertinggi datangnya dari Allah. Bukan dari negara Arab yang kaya, bukan dari negara maju OECD, bukan dari PBB, bukan dari manusia. Merekalah yang menjadi duta Islam yang menyebarkan luhurnya ajaran kita. Berharap hanya kepada Allah taala.
Di tengah memanasnya suhu politik di negeri kita, berita tentang Palestina seolah menjadi pengingat agar kita tidak terpecah belah lagi oleh oknum yang mengatasnamakan agama untuk kepentingan politiknya. Betapa krisis yang terjadi disana bisa menjadi peredam potensi krisis yang ada disini karena kita diingatkan bahwa umat sedang prihatin. Masha Allah sungguh surga tidak murah dan hanya untuk orang-orang terpilih saja. Baitul Maqdis semoga selalu akan ada di hati kita, doa-doa kita insya Allah akan menjadi saksi pembelaan kita.